Sabtu, 28 April 2012

Awesome Borneo #1

            Saya ini orangnya emang paling gak suka disuruh menunggu. Paling bete aja gitu kalau harus nunggu sesuatu yang lama. Tapi hasilnya ya seperti ini, kejar-kejaran sama pesawat yang siap berangkat pukul 07.00 WIB, sedangkan saya baru tiba dia Bandara International Juanda pukul 06.45, Bah! Check in sambil lari nenteng ransel backpack merah, satu tas jinjing ukuran besar berisi oleh-oleh dan mainan pesawat-pesawatan buat keponakan. Untunglah maskapai yang saya tumpangi masih berbaik hati mengijinkan saya masuk Boarding room saat itu. Bukan apa, malas aja sih kalau harus nunggu pesawat selanjutnya misal ketinggalan *teteup*

            Badan yang pegel banget setelah perjalanan dari Jember-Sby yang hampir 5jam perjalanan, bikin kram kaki dan tentunya bokong. Sampai di Bandara pun harus lari-larian ngejar pesawat, demi liburan ke sebuah pulau di utara Pulau Jawa. Tempat dimana pangeran Antasari dilahirkan dan berjuang hingga titik darah penghabisannya, tsah panjang amat. Iya saya mau ke Borneo! Yaay. Ini perjalanan saya yang ketiga kalinya di pulau itu.

            Tepat pukul 07.15WIB pesawat yang saya tumpangi lepas landas dari Bandara Juanda. Perjalanan yang kurang lebih memakan waktu 1 setengah jam ini saya gunakan untuk tidur pulas. HAHA. Iya sih saya ini emang paling suka tidur di pesawat, dibandingkan perjalanan darat. Habisnya pemandangan yang diliat Cuma Laut sama Awan, so bored.

            Satu jam kemudian saya terbangun, disuguhi pemandangan yang luar biasa.. deretan bukit berbaris teratur dengan lebatnya hutan Kalimantan, sungai panjang yang meliuk-liuk bagaikan ular berwarna coklat jernih terpampang indah di mata saya. Banyak juga lahan hutan yang sudah dibuka untuk pertambangan. Sayang sekali yah, semoga saja penambang tidak mengganggu ekosistem yang ada di hutan yang –katanya- dilindungi pemerintah tersebut.

            Landing di Bandara Sepinggan, Balikpapan. ini sedikit bikin ngeri, gimana enggak. Posisi pendaratan tepat hampir ditengah-tengah laut, jadi kalau pesawat mau landing, dia harus muter-muter laut dulu dengan ketinggian yang gak tinggi-tinggi banget. Udah berasa mau nyemplung gitu, gimana gak serem. Tapi Alhamdulilah pendaratan sukses, dan sayapun menginjakan kaki di tanah Borneo, tepat pukul 09.00 WITA 

            Hawa segar dan bau laut langsung tercium begitu saya turun dari pesawat, panasnya tidak semenyengat di kota Jember. Tapi sejuk banget.

            Keluar bandara saya langsung menuju ke pelabuhan Kariangau melanjutkan perjalanan ke Panajam. Dengan mengendarai ‘angkot’, angkot disini bukan seperti di Jawa yang bisa diisi beberapa penumpang, kata ‘angkot’ disini berdefinisi seperti taxi. Bentuk kendaraanya? Ya tetep Taxi. Hahahaa Cuma beda nama doank.

            Masuk ke Pelabuhan Karingau, saya langsung menyewa speed boat menuju Panajam. Khas dari Kalimantan adalah, pelabuhannya di kelilingi dengan deretan rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu Ulin di atas laut, keren!

            Karena laper setelah perjalanan jauh dan di pesawatpun gak dikasih makan L saya memtuskan untuk breakfast di salah satu resto yang semua dindingnya dari kayu Ulin, keren sekali. Langsung saja saya menyomot ikan bakar lalapan. Ahh khas laut sekali. Di samping dengan semacam sup jika di Jawa, bedanya disini menggunakan ubi sebagai pengganti kentang. Sup ini diartikan sebagai makanan selamat datang, jika ada tamu jauh berkunjung.
  sup khas Kalimantan

Sup ini terasa sedikit pahit di lidah saya. Tapi segar sekali sebagai makanan pembuka trip di Borneo kali ini. Segar.


            Setalah kenyang menyantap makanan pagi saya, perjalanan dilanjutkan menuju pelabuhan Panajam dengan menaiki speedboat. Sekitar hampir 15menitan membelah sungai terpanjang di Kalimantan, sungai Kapuas. Saya bergegas menuju Kab. Paser, Kecamatan Longkali, Desa mendik. Petualangan di mulai dari sini.

Rabu, 25 April 2012

pria berkacamata



pria berkacamata
pria berkacamata
duduk di pojok
agak kebelakang
dekat jendela
baca buku
serius
terlihat berkarisma
minum kopi panas
tak peduli seberapa deras hujan mengguyur jendela sebelahnya
pria berkacamata J
tetap membaca
sesekali mereguk nikmat kopinya
sesekali terukir lesung di pipinya
pria berkacamata (:
bingkai hitam tipis
kaca bening yang juga tipis
lesung di pipi sebelah kiri
bibir tipis
merah
menggoda
alis tipis
mata agak sipit
tajam
rambut hitam
menutupi dahi
pria berkacamata (:
selalu mengenakan pakaian berwarna gelap
hitam paling sering
kadang abu cerah
kadang putih polos
celana hitam dan crem
pria berkacamata (:
sepatu vans putih
ransel nevada
pria berkacamata (:
tenang
tak peduli sekitar
memandangnya buat jantung berdetak kencang
kencang
semakin kencang
pria berkacamata (:
taukah kamu aku terus memperhatikanmu?


07 September 2009
kamu.aku.kita

Minggu, 08 April 2012

New Blog Again!

haii..
ah belum percaya saya masih membuat blog lagi setelah dulu sempat menonaktifkan blog sebelumnya.
tidak ada salahnya bukan membuka lembaran baru, dengan blog baru.
bukan karena saya tidak menghargai masa lalu.
hanya saja saya benci jika harus mengingat hal-hal lama yang benar-benar tidak ingin saya pikirkan lagi.
semoga banyak tulisan berharga yang bisa saya buat di blog baru ini. semoga :)